Hisense dan Electronic City Manfaatkan Demam Piala Dunia 2018

Ajang Piala Dunia merupakan momen yang tepat untuk berpromosi dan menggenjot penjualan, karena perhatian masyarakat banyak tersedot ke situ. Berbagai produk biasanya gencar berpromosi di ajang yang berlangsung sebulan penuh itu. Salah satu produk yang tidak boleh melewatkan ajang tersebut televisi, karena penggila sepakbola dapat menikmati tayangan siaran langsung sepak bola yang berkualitas melalui televisi yang berkualitas pula.

Hisense, sebagai salah satu official sponsor Piala Dunia Rusia 2018 juga berupaya menggenjot penjualannya. Sekadar informasi, Hisense merupakan merek consumer electronicpertama asal Tiongkok yang menjadi sponsor resmi Piala Dunia. Di Indonesia, produsen TV asal Tiongkok tersebut menjalin kerjasama dengan Electronic City (EC) untuk mengerek penjualannya selama season Piala Dunia.

Untuk menggenjot penjualan, Hisense dan EC akan menggelar beberapa program, diantaranya Lucky Draw berhadiah tiket nonton langsung Piala Dunia di Rusia dan nonton bareng. Terkait peningkatan penjualan selama momen Piala Dunia, Lyvia Mariana, GM Merchandising Electronic City Tbk mengakuinya. Peningkatanya menurut Lyvia bisa mencapai 10 persen dibandingkan hari-hari biasa.

Lyvia menambahkan, untuk menggenjot penjualan, Hisense telah meluncurkan produk baru yang hanya bisa dibeli konsumen di gera-gerai EC. “Kehadiran Hisense akan memberi warna baru bagi konsumen yang ingin membeli TV 32 – 55 inci di Electronic City,” tutur Lyvia dalam jumpa pers, di Electronic City SCDB Sudirman, Selasa (12/17)

Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, Hisense memberikan garansi selama 4 tahun. Menurut Jacky Jia, Direktur Utama PT Hisense International Indonesia, lamanya masa garansi tersebut menjadi bukti kualitas TV Hisense dapat diandalkan.

Jacky menambahkan, Hisense yang berdiri sejak 1969, menjadi TV nomor satu di Tiongkok selama 13 tahun terakhir. Pada 2016 lalu, Hisense menjadi TV nomor 3 di dunia. Per September 2017, penjualan TV Hisense tertinggi dan nomor 2 untuk lemari pendingin di Australia. “Pada tahun 2016, pendapatan Hisense mencapai 100,3 miliar Yuan (sekitar Rp200 triliun).

Hisense telah hadir di 18 negara, tersebar Amerika Utara, Eropa, Australia, Australia, Afrika, Timur Tengah, dan Asia Pasifik. Selain itu, Hisense juga memiliki 3 basis produksi di Afrika Selatan, Ceko, dan Meksiko serta memiliki 7 pusat Litbang (Penelitian dan Pengembangan).

“Di Indonesia kami memiliki pabrik di Semarang. Kami sangat serius menggarap pasar Indonesia, karena persaingannya sangat ketat dimana Jepang sudah lama hadir dan produk Korea sangat kuat di sini,” tutur Jacky.

Terkait rencana ke depan, Hisense menurut Jakcy masih akan menjalin kerjasama ekslusif dengan EC dalam pendistribusian produk-produk Hisense.”Kami belum tertarik bekerja sama dengan peritel electronik lain,” tuturnya.

Tony Burhanudin