Kemajuan teknologi membuat pertukaran informasi sangatlah mudah sekarang ini. Arus informasi seolah tanpa batas, karena kita bisa mengaksesnya kapan saja melalui ponsel di dalam genggaman. Namun demikian, sebelum kehadiran ponsel dan internet, televisi menjadi perangkat elektronik yang menjadi primadona di masyarakat. Kita bisa melihat tayangan berita, film, sitkom, dan lain sebagainya di TV. Bahkan hingga sekarang pun, televisi terus mengalami perkembangan dari awal kemunculannya dahulu.
Tahukah kamu, televisi hadir pertama kali di Indonesia dalam bentuk hitam putih. Bentuknya pun berbeda jauh dengan televisi yang sekarang ini kita lihat. Televisi sendiri berasal dari bahasa Yunani “tele” yang berarti “jauh” dan “visio” dari bahasa Latin yang berarti “penglihatan”. Secara keseluruhan, televisi ini diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual. Dengan menggabungkan teknologi optik dan juga elektronik, televisi mampu menghadirkan tayangan bergerak kepada penonton.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Historia, momen Asian Games yang dihelat di Jakarta pada tahun 1962 menjadi ujung tombak kemunculan media televisi di Indonesia. Siaran pertama yang dilangsungkan adalah upacara peringatan HUT kemerdekaan Indonesia dari halaman Istana Merdeka. Indonesia pun sukses menjadi negara keempat di Asia yang memiliki media televisi setelah Jepang, Filipina, dan Thailand. Setelah itu, siaran Asian Games mulai dari 24 Agustus – 4 September 1962 pun ditayangkan di televisi Indonesia.
Namun demikian, bukan berarti kepemilikan televisi sudah merata ke seluruh Indonesia. Meskipun di kala itu TVRI sudah mengudara, pesawat TV masih terbatas dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Televisi masih dikategorikan sebagai barang mewah sebab daya beli masyarakat masih belum kuat dan harga televisi masih terbilang tinggi.
Memasuki Mei 1975, televisi berwarna mulai dikenalkan. Harganya pun jauh berbeda dengan televisi hitam-putih. Dikutip dari Harian Kompas yang terbit di tanggal 7 Agustus 1976, pemerintah, melalui Ditjen Industri Logam dan Mesin dan Gabungan Pengusaha Elektronik, menetapkan harga kisaran untuk televisi berwarna yakni mulai dari Rp240.000 hingga Rp725.000. Ukuran televisi berwarna yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari 26′, 22′, 20′, 18′, 16′, dan 14′.
Televisi terus mengalami perkembangan, tak hanya dari segi teknologi saja tetapi juga dari segi tayangan. Pada era 1989-2000an, dunia televisi Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan dengan kemunculan berbagai televisi swasta seperti RCTI, SCTV, TPI, hingga ANTV. Siaran yang ditayangkan pun lebih menarik, mulai dari kartun, serial drama Asia, hingga sinteron. Televisi pun mulai merambah ke kalangan menengah dan tak lagi menjadi barang yang mewah.
Munculnya beragam stasiun televisi juga dibarengi dengan tingginya angka penerimaan penonton terhadap televisi. Masyarakat semakin senang menghabiskan waktu dengan menonton televisi karena tayangan yang disiarkan pun berkualitas. Pertukaran informasi seputar kejadian yang terjadi di wilayah lain pun bisa dengan mudah diketahui lewat televisi.
Hal ini membuat produsen televisi terus melakukan berbagai inovasi untuk mengembangkan televisi dengan berbagai teknologi. Seperti Hisense, misalnya. Di Indonesia sendiri Hisense memasarkan berbagai produk televisi dengan teknologi terkini, mulai dari televisi berlayar datar, TV LED Terbaik, Smart TV, Full HD, 4K Ultra HD, hingga yang paling terbaru adalah Laser TV.
Jika dahulu siaran televisi hanya bisa ditonton melalui stasiun-stasiun televisi lokal saja, kini penonton di Indonesia bisa mengakses channel asing dengan TV kabel dan juga dengan bantuan internet. Kini, menonton serial dan film pun bisa dilakukan secara streaming dengan menggunakan televisi di rumah.
Munculnya televisi di Indonesia hingga berkembang seperti ini memang telah melalui perjalanan yang panjang. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah menikmati teknologinya dan pastikan untuk menggunakannya secara positif. Semoga membantu, ya!